Perhatikan Drainase dan Sirkulasi Udara
Merawat anggrek saat musim hujan membutuhkan perhatian ekstra, terutama pada sistem drainase dan sirkulasi udara. Curah hujan tinggi bisa menyebabkan genangan air di media tanam, yang sangat berisiko bagi kesehatan akar anggrek.
Akar yang terus-menerus basah akan mudah membusuk dan akhirnya mematikan tanaman.
Pastikan pot anggrek memiliki lubang drainase yang cukup dan tidak tersumbat. Gunakan media tanam yang cepat kering seperti arang kayu, potongan pakis, atau sabut kelapa. Hindari penggunaan tanah biasa karena mudah menyimpan air.
Sirkulasi udara juga sangat penting untuk menjaga kelembapan tidak berlebihan. Tempatkan anggrek di area yang teduh namun tetap terbuka seperti beranda atau dekat jendela yang tidak terkena hujan langsung.
Jika diletakkan di dalam rumah, pastikan ventilasi lancar agar tidak menciptakan lingkungan yang lembap dan pengap.
Baca juga: Apakah Anggrek Perlu Pupuk? Jenis Pupuk Apa yang Cocok?
Kendalikan Kelembapan dan Cegah Serangan Hama
Musim hujan meningkatkan risiko serangan hama dan penyakit pada tanaman anggrek. Kelembapan tinggi menjadi kondisi ideal bagi tumbuhnya jamur, bakteri, dan munculnya hama seperti kutu putih, keong, dan ulat daun.
Lakukan pemeriksaan secara berkala, minimal seminggu sekali. Perhatikan bagian bawah daun dan sela-sela akar tempat hama sering bersembunyi.
Jika terlihat tanda-tanda infeksi atau serangan hama, segera lakukan penanganan menggunakan pestisida alami seperti air rebusan bawang putih, larutan cuka, atau sabun cair khusus tanaman.
Penyiraman juga perlu dikurangi. Saat musim hujan, anggrek sering mendapatkan air dari lingkungan sekitarnya, jadi tidak perlu disiram setiap hari.
Siram hanya saat media benar-benar kering, dan sebaiknya dilakukan di pagi hari agar air cepat menguap.
Dengan perawatan yang tepat, anggrek tetap bisa tumbuh sehat bahkan saat musim hujan.
Baca juga: Penyebab Daun Anggrek Menguning dan Cara Mengatasinya